Wednesday, June 28, 2017

Random Thoughts: Real Life versus Social Media

11:30 PM
Lagi sendirian
Lagi latihan nulis lagi
hehe



Well, it’s been a long time since the last time I visited my own personal blog. Actually I had no idea why I left this one, maybe I was so busy adapting with my new life called “college”.

After 15 months break, I decided to write again. Frankly, it’s because of something suddenly crossed through my mind. I got inspired by something I’ve been doing for so long in about 5 years. You know it; living my life in social media.

Let’s start.

I’ve got one pathetic story (I guess): One day, my aunt visited my home. She brought her husband, and two daughters. The eldest one is 13, you can call her Lany. When she was just arrived at my home, she went to my bed and laid there, spent her time by staring at her cellphone for hours and ignored my family here, at my home. I was curious what she was doing, and found her scrolling through her Instagram. I said, “Lan, let’s have lunch together! I’ve cooked your favorite menu, aren’t you hungry after having “long journey” to get here?” and she only shook her head and ignored me. End of story.

I wonder what’s going on, does this happen to other people too?

There are some simple questions: (1) “Why do we sacrifice our real life and choose to spend our precious time by scrolling through social media?”; (2) “Have you ever wondered about how much time wasted by living your life in social media and ‘leaving’ your real life instead?”; and this, (3) “Why do we keep our Instagram feeds look awesome and ignore our messy real life? Shouldn't it be reversed?”. Well, can you answer those with the most logical answers? I don’t think many people can do that.

This time, internet has been being one of the most important things in life. We can do anything with internet included connecting us with anyone in socmeds. But sadly, some people don’t use it wisely. Many humans got addicted with internet. I can’t lie, it affected on me too, and sometimes I search for a way to get out of the “socmeds addiction” because I know it bothers my real life. But still, I ended up staying up all night doing something unproductive.

I wonder what’s going on in my life, in everyone’s life, is this real life more pathetic that we prefer to spend most of our time by scrolling through socmeds and watching videos in YouTube multiple times? Can’t I just have one day without internet and spend those 24 hours by having fun with my closest people? Because the wasted time can’t be replaced…

You know what’s more miserable? Many people keep their Instagram feeds look awesome, aesthetic, or something like that and ignore their messy real life. Even I found some people have another (or more than one) account so that they can keep the main account looks nice, and they post anything mess in the second one. Well, what’s the point? Does that make they live happier? And, do you think it’s cool if people know our life is as happy as we act in socmed whereas it doesn’t seem like that at all?

There’s one more thing. I feel bad for people who tend to find friends in socmeds. Maybe you can say that it feels good sometimes talking to strangers, you can discuss about anything with them. But still, I think talking directly-faces to faces-with friends is the best way to get rid of my loneliness. I can read their emotions, laugh together, and many other things that chat apps could never do.

Well, don’t you miss the time when you really talking to your love ones without bothered by cellphones? Isn’t it so precious? And, why you always keep your head down, forget the real world, and staring your phone screen for hours? Doesn’t it make your eyes feel tired?


Think again, fellas. Make your time to take care of your real life. It needs to look as aesthetic as your Instagram feeds too.

Monday, February 29, 2016

Soundtrack for Your Life

Judul artikel ini memang diadopsi dari albumnya Rocket Rockers yang rilis tahun 2008 lalu, tetapi artikel ini nggak membahas tentang band asal Bandung itu. Justru artikel ini membahas tentang lagu apa saja yang patut dijadikan soundtrack untuk melengkapi hidup kamu. Mungkin aja, kamu nggak tahu sebagian lagu yang dishare di sini, tetapi apa salahnya kalau kamu dengerin sesuatu yang baru, bukan?

1.       Heartache by One OK Rock
            Memang, dari judulnya aja sudah ketahuan bahwa lagu ini adalah lagu galau. Dalam bahasa Indonesia, kata “Heartache” adalah “Sakit Hati”. Lagu ini bercerita tentang sebuah penyesalan yang dirasakan oleh seseorang karena telah menyakiti pacarnya (dan sudah pasti hubungannya berakhir, ya.). Terbukti dalam kalimat pertama di lirik lagunya, “So they say that time takes away the pain, but I’m still the same…” (Mereka bilang bahwa waktu dapat menghapus rasa sakit, tetapi (hingga saat ini) aku masih tetap sama…)
            Lagu yang dirilis pada awal tahun 2015 ini ada dua versi, yaitu versi bahasa Inggris campur bahasa Jepang dan versi full bahasa Inggris. Keduanya ciamik, kalian bisa dengarkan sendiri via YouTube, Soundcloud atau VK. Lagu ini juga dijadikan soundtrack untuk film Rurouni Kenshin: The Legend Ends. Lagu dari band rock asal Jepang yang dibawakan secara akustik ini pastinya dapat mewakili rasa patah hati kamu, guys!

2.       True Friends by Bring Me the Horizon
            Sekilas ketika membaca nama bandnya, mungkin terbesit di pikiran kalian bahwa lagu-lagu dari grup musik Bring Me the Horizon ini cenderung keras dan genre metalcore-nya kental banget. Tetapi asumsi kalian tidak sepenuhnya betul, guys. Lagu yang video klipnya dirilis pada penghujung tahun 2015 ini nggak terlalu keras seperti lagu band ini pada umumnya. Mungkin, sang Oliver Sykes vokalis sedang baper ketika menciptakan lagu ini, he he he..
            Lagu ini cocok banget dijadikan sebagai pelengkap bagi kamu yang merasa ditusuk dari belakang oleh sahabatmu sendiri. Kentara banget dari potongan liriknya “Don’t you know? True friends stab you in the front!” (Tidakkah kau tahu? Teman sejati menusukmu dari depan!) dan juga terdapat potongan lirik ini “Time won’t help you, cause karma has no deadline…” (Waktu tak akan membantumu, karena karma tak punya batas waktu…)

3.       Straitjacket Feeling by The All-American Rejects
            Lagu ini termasuk dalam album mereka yang berjudul “Move Along” yang dirilis pada tahun 2005. Wuih… lama juga, ya. Tetapi, meskipun udah lama, lagu ini tetap masih kedengaran enak di kuping, kok. Lagu yang bernuansa mellow ini dijamin dapat melengkapi kamu yang nggak bisa move on dari mantan pacar/gebetanmu. Lho, kok bisa? Iya, dong, kebukti dari potongan liriknya “I’m holding on, but letting go of you…” (Aku bertahan (dengan perasaan ini), tetapi aku melepaskanmu…)

4.       Untitled by Maliq and d’Essentials
            Judulnya doang yang pakai bahasa Inggris, tetapi liriknya benar-benar pakai bahasa Indonesia. Well, lagu dari album pertama band Jazz ini menceritakan tentang seseorang yang jatuh cinta pada temannya, namun temannya tersebut nggak kunjung peka. Lagu yang dirilis pada tahun 2005 ini dikemas secara akustik, cocok banget untuk pengantar tidur kamu ataupun sebagai teman kamu ketika lagi galauin si doi yang nggak peka terhadap perasaan kamu, hi hi hi…

5.       A Thousand Miles by Vanessa Carlton
            Dari judulnya, bisa ketebak kalau lagu ini menceritakan tentang orang yang sedang menjalin hubungan jarak jauh (LDR). Yup, arti dari judul lagu tersebut adalah “1000 mil”, jarak yang yauh banget, bukan? Alunan piano yang syahdu dari lagu ini membuat kita terhanyut dan terkadang lupa kalau lagu ini ternyata dirilis pada tahun 2002, what a long-lasting song!

6.       Vampire’s Love by VAMPS
            Kalau kamu hanya membaca judulnya tanpa mendengarkan lagunya, mungkin kamu kebingungan tentang maksud lagu ini. Masa iya, vampir punya kisah cinta, he he he. Well, lagu yang dirilis dalam dua versi (Inggris dan Jepang) ini menceritakan seseorang yang cintanya nggak tersampaikan dan si orang itu hanya bisa memperhatikan dari jauh. Waduh, sedih ya… btw, ada yang pernah ngalamin ini? Lagu yang dibawakan oleh grup musik asal Jepang ini cocok banget buat kamu yang lagi merasakan hal yang sama! Tetap perjuangkan cintamu, guys, tapi tetap utamakan cita-cita kamu, ya…

7.       Weightless by All Time Low
            Weightless yang dalam bahasa Indonesia berarti “Ringan” atau “Enteng” ini menceritakan tentang seseorang yang nggak merasa cocok di suatu tempat atau berada di suatu suasana, dan merasa bahwa berada di tempat itu adalah sebuah beban. Dengan kata lain, si orang yang diceritakan di lagu ini sedang berada di luar zona nyamannya dan ingin buru-buru keluar dari zona itu. Terbukti dari potongan chorus lagu ini, “…Maybe it’s not my weekend, but it’s gonna be my year. And I’ve been going crazy, I’m stuck in here…” (Mungkin ini bukan akhir pekanku, tetapi ini akan menjadi tahunku. Dan aku menggila, aku terjebak di sini). Lagu bergenre pop punk yang dirilis pada tahun 2009 ini cocok banget untuk kamu yang nggak betah berlama-lama keluar dari comfort zone kamu, guys!

8.       Can’t Keep My Hands off You by Simple Plan ft. Rivers Cuomo (Weezer)
            Kalau diterjemahkan ke bahasa Indonesia, judul lagu ini adalah “Tak Bisa Menjauhkan Tanganku Darimu”. Well, sebenarnya judul lagu itu memiliki makna kiasan karena lagu ini menceritakan tentang seseorang yang tak bisa menjauhkan diri dari rasa malasnya. Lagu pop punk yang dirilis tahun 2011 ini musiknya oke banget untuk melengkapi pagi kamu, karena alunan drumnya yang menghentak bakalan sukses bikin mata kamu melek lagi. Lagu ini juga seru banget dipakai untuk seru-seruan bareng teman. Yaa, intinya lagu ini benar-benar lagu anak SMA banget, deh!

Well, hopefully all of the songs above can make your life more colored. For more recommendation of songs, you can contact me personally on Fb and Twitter. Have a nice day! xx

Sunday, February 21, 2016

Belajar Bahasa Inggris Tanpa Guru Pembimbing, Why Not?

Kira-kira, apa yang terbesit di pikiran kalian ketika mendengar atau membaca kata “bahasa”? Mungkin yang ada di pikiran kalian itu ya.. “mata pelajaran UN”, “Bahasa Indonesia”, “Bahasa Asing”, atau bahkan “Kamus”. Tapi, pada umumnya bahasa adalah alat komunikasi. Kenapa demikian? Ya karena kalau kita nggak menguasai suatu bahasa, bukan tidak mungkin bahwa kita nggak bisa berkomunikasi dengan orang-orang di sekitar, kan? Ehehe.

Well, lalu apa yang muncul di pikiran kalian kalau mendengar atau membaca kata “bahasa Inggris”? Terutama untuk para newbie nih.. mungkin kalian udah males duluan kali ya, kalau mendengar kata itu? Hmm, padahal, bahasa Inggris itu penting, lho! Selain sebagai bahasa internasional, bahasa ini juga tak jarang menjadi syarat untuk masuk kerja. Dan bukan menutup kemungkinan, bahasa Inggris juga bisa menjadi media kita dalam memperluas relasi, fellas!

Sering banget gue denger temen-temen gue bilang begini “gue pengen banget, tau, bisa bahasa Inggris. Minimal bisa ngerjain ujian sama PR sehari-hari tanpa nyontek aja udah cukup. Tapi kok susah, ya?”. Nah, sesuai dengan judul artikelnya, tujuan gue menulis artikel ini adalah untuk membeberkan cara-cara yang gue tempuh untuk meningkatkan kemampuan gue dalam berbahsa Inggris. Lho, kok cara-cara? Berarti banyak, dong? Ya memang banyak, tapi kalau kalian melakukannya secara terus-menerus, justru ini bisa jadi hobi, lho!

Sebelum gue membeberkan cara-caranya, gue mau ingetin kalian terlebih dahulu bahwa bahasa Inggris itu ada beberapa versi. Versi yang paling umum adalah British English dan American English, tapi ada juga versi lain yaitu Australian English. Tapi kali ini yang mau gue kupas lebih dalam itu cuma dua versi yang lebih familiar di kuping orang aja, ya. Bedanya di mana? Perbedaan di antaranya terletak pada beberapa kata-kata (yang kalau diterjemahkan ke bahasa Indonesia artinya itu-itu aja), orang yang menggunakannya dan aksen (gaya atau cara ngomong). Sesuai dengan namanya, British English umumnya dipakai sama orang Inggris asli, atau orang-orang yang mendiami wilayah Britania Raya. Sedangkan American English, umumnya dipakai oleh orang yang tinggal di Amerika Serikat, Kanada, dan nggak jarang orang-orang di luar negara itupun juga menggunakan Amirican English sebagai alat komunikasi sehari-hari. Soal aksen nih… katanya, sih,  aksen British itu aksen yang paling seksi. Hahaha! Dan harus gue akui, orang yang punya aksen British itu keren karena bahkan nggak semua orang yang tinggal di Britania Raya tuh punya aksen British.

Ada beberapa syarat yang harus kalian penuhi, lho, ketika hendak meningkatkan skill bahasa Inggris, ini syaratnya..
1.       Suka dan tertarik, serta punya niat yang besar
Kita hubungkan dengan masalah percintaan, deh, biar gampang. Misalnya kalian naksir teman kalian dan kepingin ngegebet atau bahkan ngejadiin pacar, berarti supaya kemauan kalian jadi kenyataan, kalian harus berusaha dong? Hehehe, sama halnya dengan belajar bahasa Inggris. Kalo tertarik untuk kuasain bahasanya, harus ada niatan untuk usaha.

2.       Nggak gampang nyerah
Ini juga syarat utama. Ketika kalian berusaha dan kalian memasuki “level yang lebih sulit”, mungkin sebagian dari kalian ada yang nyerah duluan sebelum menguasai—atau bahkan belum mencoba—level itu. Hal ini harus dihindari, guys. Lihat orang-orang sekitarmu lalu jadikan mereka sebagai motivatormu. Kalau mereka bisa, kenapa kita nggak bisa?

3.       Bagi waktu
Yaa ini juga penting. Tanpa waktu yang cukup, kita akan sulit dalam menguasai bahasa Inggris. Belajar bahasa Inggris itu nggak cukup waktu dua atau tiga minggu, guys. (Buktinya sampai sekarang gue masih belajar, tuh! Hehehe.) Kenapa tadi gue katakan waktu yang cukup? Gini, teman, belajar yang baik itu waktunya sedikit-sedikit (misalnya sejam per hari) tetapi dilakukan secara terus-menerus. Kalau kalian belajar non-stop, yang ada malah “nyakitin” otakmu secara nggak langsung. Jadi pinter-pinter manage waktu yaa intinya.

Sebenarnya syarat tadi nggak hanya dipakai untuk mempelajari bahasa Inggris aja, lho, syarat itu harus kita penuhi kalau kita mau mempelajari semua hal, baik mudah atau sulit. Nah, karena tadi syaratnya udah, ini dia waktunya gue membeberkan cara-cara untuk menguasai bahasa Inggris..

1.       Ubah bahasa handphone dan akun media sosialmu menjadi bahasa Inggris
Dengan begini secara nggak langsung kalian akan terbiasa dengan bahasa Inggris. Tahu, kan, anak sekarang yang dipegangin itu handphone terus, hehehe.

2.       Follow akun socmed artis luar negeri dan baca tiap post yang mereka buat
Dengan begitu kalian akan terpacu untuk mengerti post atau caption yang mereka buat di socmed seperti Twitter dan Instagram. Bila ada kata dari post mereka dan kalian nggak tahu artinya, kalian bisa langsung cari di kamus. Itulah proses belajar sesungguhnya, dari yang nggak tahu menjadi tahu. Oh iya, pastikan mereka yang kalian follow itu orang yang biasa pakai bahasa Inggris, ya!

3.       Ikutan nge-post di socmed pakai bahasa Inggris.
Bikin aja yang sederhana. Contohnya “I’m tired”, “You are a little disappointing”, “I don’t care what people say”, etc. Dengan begini kalian sama saja dengan mengasah kemampuanmu di bidang writing. Kalau sekiranya udah agak jago, coba-coba nulis artikel berbahasa Inggris, deh, di blog pribadimu.

4.       Dengerin lagu bahasa Inggris dan pahami liriknya
Nah, ini hal yang jadi favorit gue dari tahun ke tahun. Menurut gue cara ini ampuh lho, karena gue ngerasain sendiri efeknya. Gue nikmatin lagu itu, cari liriknya di Google (atau pakai aplikasi android semacem MusixMatch dan JOOX juga bisa) lalu kalau ada kata atau kalimat yang nggak gue pahamin, langsung gue cari artinya di kamus. Dengan dengerin lagu, kalian nggak cuma memperkaya kosakatamu, lho! Tapi juga sebagai cara untuk latihan listening, reading, bahkan speaking.

5.       Nonton film pakai subtitle bahasa Inggris
Yang ini fungsinya hampir sama dengan dengerin lagu bahasa Inggris. Bedanya ini berbentuk film. Kalau kalian download film luar negeri, misalnya dari US, download subtitlenya jangan cuma bahasa Indonesia aja, tapi bahasa Inggris juga. Ini berguna banget, lho, untuk tingkatin skillmu di bidang listening dan reading.

6.       Baca karya sastra berbahasa Inggris
Baca cerpen, cerbung, atau bahkan novel bahasa Inggris patut kamu coba! Ini mungkin kedengarannya agak ekstrem bagi para newbie, ya, tapi nggak ada salahnya mencoba. Mulai dulu dari cerita-cerita pendek yang biasanya ada di text book dari sekolahmu, lalu pelan-pelan mulai baca cerbung atau novel. Untuk karya sastra ini bacanya nggak harus dari buku, kok, banyak banget cerita berbahasa Inggris tersebar di internet seperti blog, namun kamu bisa juga baca cerita pakai aplikasi Wattpad untuk android, buka di PC juga bisa! Kelemahannya, banyak pengarang yang masih salah dalam grammar yang digunakan. Jadi kamu harus jeli juga kalau baca cerita bahasa Inggris di Wattpad. Memang, dewasa ini grammar agak diabaikan oleh para penutur bahasa Inggris, biasanya mereka yang dari Amerika. Pastikan juga kamu baca cerita yang sesuai dengan umurmu, ya!

7.       Baca majalah dan buka situs berita berbahasa Inggris
Siapa bilang nyari majalah bahasa Inggris susah? Nggak, kok! Kalian bisa temuin majalah bahasa Inggris di supermarket terdekat seperti Indomaret. Di sana ada majalah “Speak”, salah satu produk dari The Jakarta Post. Harganya juga terjangkau oleh pelajar. Kalau situs berita, gue biasa buka situsnya Alter the Press dan Alternative Press karena dari situ gue bisa tahu info tentang musik luar negeri, khususnya musik rock, ehehehe. Dengan cara ini, kalian bisa up-to-date terhadap dunia sekitar (khususnya dunia hiburan) dan bisa ningkatin kemampuan kalian dalam berbahasa Inggris.

8.       Pelajarin Idiom dan Slang
Nah, yang ini nggak kalah penting. Idiom dan slang sering banget dipakai oleh penutur bahasa Inggris dari Amerika. Well, kalau dibanding dengan British, American Style memang lebih banyak menggunakan bahasa gaul, guys. Kalau cara gue untuk mempelajari dua hal itu sih, gue terjemahin pakai translator yang ada di internet. Tapi, sekarang ini kamus idiom udah banyak tersebar di toko-toko buku, kok!

9.       Jangan lupa pelajari grammar.
Di nomor 6 gue memang menyebutkan bahwa ada penutur bahasa Inggris yang tidak “mengindahkan” penggunaan grammar. But if you want to be an editor, writer or anything which needs high level English skill, you still have to learn about this thing. Memang, sekilas grammar memang sulit, tapi kalau kalian pelajari sedikit demi sedikit materinya, gue jamin kalian jarang menemukan kesulitan. Oh, iya, dalam mempelajari grammar, kalian harus hafal juga yang namanya kata kerja sesuai tensesnya. Nggak perlu mati-matian hafalin begituan, cukup sering baca list kata kerjanya, nanti juga lama-lama hafal sendiri.

10.   Pelajari budaya para penutur bahasa Inggris
Bahasa identik dengan budaya. Jadi kalau kalian belajar bahasa, mau nggak mau, suka nggak suka, harus belajar budayanya juga. Maksud budaya di sini, misalnya seperti cara mereka memperlakukan orang di sekitarnya, cara mereka mengungkapkan sesuatu yang punya makna tersirat dan masih banyak lagi. Dengan belajar budaya asing, pengetahuan umum kita bakalan nambah dan bukan tidak mungkin, relasi kita juga makin luas. Tapi kalian harus ingat satu hal ini, ya, kalau belajar budaya asing, jangan ditelan mentah-mentah. Kita juga harus tetap bersikap selektif terhadap budaya asing manapun yang kita pelajari.


Yup, mungkin sepuluh aja kali, ya. Itupun juga udah kebanyakan, he he he. Perlu kalian ketahui bahwa gue juga masih belajar bahasa Inggris. Skill gue nggak jago-jago amat, kok. Kita semua harus tetap belajar bahasa Inggris karena pada dasarnya budaya—termasuk bahasa—bukanlah ilmu eksak. Budaya selalu mengalami pergeseran yang kita sama-sama nggak tahu pasti waktunya kapan. Dengan mempelajari bahasa dan budaya asing dengan baik, kita nggak akan jadi kudet tentang dunia luar. xx

Saturday, January 23, 2016

Cerita Pendek: "Terima Kasih, Gun."

Siang  itu  suasana  kelas  sangat  membosankan.  Tak  terkecuali  bagi  Gunadi,  siswa  kelas  3  SMU  Penerus  Bangsa  yang  juga  merupakan  salah  satu  dari  siswa  berprestasi  di  sekolahnya.  Kadang,  ia  merasa  bosan  ketika  berada  di  dalam  kelas,  terutama  pada  saat  pelajaran  Basa  Sunda.  Bukan  karena  ia  benci  dengan  pelajaran  itu,  tetapi  cara  delivery  sang  guru  yang  kerap  kali  membuat  muridnya  bosan  itulah  yang  membuat  ia  tak  betah  bertahan  di  kelas.
            Di  sela-sela  pelajaran,  Santi,  murid  paling  cantik  di  kelas  Gunadi  tak  menghiraukan  pelajaran  yang  disajikan  oleh  guru  Basa  Sunda,  Pak  Timbang.  Ia  malah  sibuk  mencari  pinjaman  catatan  matematika  dengan  cara  berbisik-bisik  pada  temannya.  Akhirnya  ia  memutuskan  untuk  meminjam  buku  pada  Gunadi.
“Gun,  catatan  matematika  punyamu  lengkap,  nggak?”  tanya  Santi.
“Lengkap,  San.”  Jawab  Gunadi.
“Boleh  pinjem?  Aku  pulangin  lusa,  deh!”
            Tanpa  basa-basi  lagi,  Gunadi  langsung  menyerahkan  tiga  tumpuk  buku  yang  berisi  ratusan  rumus  itu  pada  Santi.  Karena  bosan  akan  suasana  kelas  yang  sedang  diisi  oleh  Pak  Timbang,  ia  kemudian  mengambil  headset  serta  iPodnya  untuk  mendengarkan  lagu  sambil  kemudian  tertidur,

Just  give  me  a  reason

To  keep  my  heart  beating

Don’t  worry;  it’s  safe,  right  here  in  my  arms

As  the  world  falls  apart  around  us

All  we  can  do  is  hold  on,  hold  on...

Take  my  hand,  and  bring  me  back,  yeah…1

            Kemudian  ia  tertidur  sembari  diiringi  lagu  rock  dari  iPodnya.  Meski  hanya  sekitar  40  menit,  Gunadi  merasa  bahwa  ia  tidur  dalam  durasi  yang  cukup  lama.  Di  dalam  tidurnya  siang  itu,  ia  memimpikan  seorang  perempuan  cantik  dengan  leher  sedang  ditarik  cukup  kuat  dengan  dasi  oleh  laki-laki  yang  wajahnya  terlihat  samar.
“Lepasin  saya,  Chan!”  pekik  perempuan  itu  di  mimpinya.
“Tidak  akan,  sebelum  kamu  menyerah  dan  berjanji  pada  saya,  bahwa  kamu  nggak  akan  raih  posisi  juara  kelas  semester  ini!”  balas  laki-laki  yang  menarik  leher  si  perempuan  itu.
“Chan,  ini  hanya  masalah  sepele,  kamu  sampai  segininya  menyiksa  saya?”  balas  wanita  itu.
“Ta,  kapan  sih,  kamu  akan  biarin  saya  bahagia?”  tanya  lagi  si  laki-laki  itu.
            Lalu,  Gunadi  terbangun  dari  tidurnya  karena  Sandi,  teman  sebangkunya  sekaligus  saudara  kembar  Santi  menjahilinya  dengan  menyipratkan  air dingin  ke  wajahnya.  Ia  terlihat  shock  sekaligus  kebingungan.  Kira-kira,  apa  hubungannya  cewek  itu  denganku?  Tanyanya  dalam  hati.  Ia  segera  merapikan  buku-bukunya  yang  berserakan  dan  memasukkannya  ke  dalam  tas.  Mengingat  jam  pelajaran  Basa  Sunda  telah  berakhir  dan  setelah  itu  tidak  ada  jam  pelajaran  lagi,  Gunadi  hendak  buru-buru  pulang  dan  ingin  melupakan  mimpi  itu  dengan  segera.
“Gun,  buru-buru  amat!”  seru  Sandi  pada  Gunadi.
“Iya,  mau  langsung  balik,  nih.  Lapar.”  Jawab  Gunadi.
“Mampir  dulu  aja  ke  rumah,  ada  makanan  gratis.  Asal  kau  bersedia  lawanku  main  Call  of  Duty.”
“Nggak  dulu,  San.  Kapan-kapan  kudatangi  rumah  kau  dan  main  ke  sana.  Bukan  hendak  main  dengan  kau,  tapi  dengan  kembaranmu,  Santi.  Hahaha!”  Canda  Gunadi  pada  temannya  itu.
            Selama  perjalanan  pulang,  Gunadi  terus-menerus  mencoba  melupakan  mimpi  tentang  perempuan  cantik  nan  malang  itu.  Sialnya,  semakin  ia  mencoba  melupakan,  makin  sulit  bayang-bayang  mimpi  itu  pergi  meninggalkan  otak  Gunadi.  Lalu  ia  merasa  ada  suara  yang  samar  berbisik  di  telinganya,  “Tolong..”.  Tak  tahu  suara  itu  bersumber  dari  mana,  Gunadi  mencoba  mengabaikan.  Sesampainya  di  rumah,  ia  langsung  bergegas  menuju  kamarnya  dan  melanjutkan  tidurnya.
“Ta,  sudah  berapa  kali  saya  bilang,  jangan  pernah  meraih  nilai  setinggi  mungkin!  Berilah  aku  kesempatan  untuk  mendapatkan  itu  semua!”  Seru  laki-laki  yang  sebelumnya  ada  di  mimpi  Gunadi.
“Chan,  tolong  lepas  cekikanmu  ini,  Chan!  Saya  akan  membicarakan  hal  ini  apabila  kamu  melepaskan  cekikanmu.  Chandra,  aku  mohon!”  Seru  perempuan  cantik  nan  malang  itu  pada  lelaki  yang  diketahui  bernama  Chandra.
“Tak  ada  waktu  lagi,  Gita.  Saya  sudah  lelah  bila  di  hidup  saya  ada  orang  yang  tak  mau  mengalah  sepertimu.”
            Tak  lama  kemudian,  lelaki  bernama  Chandra  itu  malah  mengencangkan  cekikannya  pada  perempuan  cantik  yang  bernama  Gita  itu.  Gita  tak  dapat  bergerak  lagi,  dari  mulutnya  keluar  banyak  darah  dan  ia  tak  sadarkan  diri.  Melihat  hal  itu,  Chandra  langsung  tertawa  dan  menyimpan  mayat  Gita  di  sumur  tua  dekat  sekolah  yang  ternyata  itu  adalah  SMU  Penerus  Bangsa,  tempat  Gunadi  saat  ini  bersekolah.
            Kemudian  Gunadi  terbangun  dari  tidurnya.  Ia  menoleh  ke  arah  jam  yang  menunjukkan  pukul  delapan  malam.  Sial,  ia  telah  tertidur  selama  empat  jam  dan  ia  seperti  mendapat  kelanjutan  mimpi  yang  ia  dapat  saat  tidur  di  kelas,  tadi  siang.
            Malam  itu,  Gunadi  memutuskan  untuk  belajar  fisika.  Materi  yang  sedang  ia  ulas  adalah  katrol,  entah  mengapa  ia  ingin  mengulas  materi  kelas  XI.  Salah  satu  aplikasi  konsep  katrol  pada  kehidupan  sehari-hari  adalah  katrol  pada  sumur.  Kemudian,  ia  kaget  melihat  gambar  sumur  yang  ada  di  bukunya  perlahan  mengeluarkan  tetesan  darah.  Ia  lalu  mengucek  matanya,  dan  melihat  pada  gambar  sumur  itu  tidak  ada  apa-apa  kecuali  rumus  katrol.
            Tak  lama,  ia  merasa  lapar.  Ia  bergegas  menuju  lemari  es  di  dapur  untuk  mengambil  beberapa  lembar  roti  tawar.  Saat  kembali  ke  kamarnya,  ia  melihat  dinding  kamarnya  penuh  dengan  coretan  merah  bertuliskan  “Gunadi,  tolong  saya!”,  sontak  ia  berteriak  sekencang  mungkin  hingga  membuat  orangtuanya  menghampiri  kamar  Gunadi.
“Ada  apa,  Gun?  Jangan  bikin  kaget  bapak  bisa,  kan?”  tanya  bapak  Gunadi  yang  keheranan.
“Pak,  itu  di  kamar  saya  banyak  coretan  darah!”  seru  Gunadi  yang  ketakutan.
“Mana,  Gun?  Dinding  kamarmu  bersih!  Jangan  ngaco  kamu,  Gun!”
“Gunadi  nggak  ngaco,  pak!”
“Sudah  bapak  bilang,  kamu  jangan  banyak  berkhayal.  Kamu  tahu,  kamu  ganggu  bapak  yang  baru  saja  tidur!  Sudah,  bapak  tak  mau  dengar  lagi  kamu  teriak-teriak  nggak  jelas!  Tidur  sana!”  Seru  bapak  Gunadi  yang  dibuat  marah  oleh  anaknya  sendiri.
            Ketika  kembali  ke  kamarnya,  Gunadi  melihat  ke  sekeliling  dinding  kamarnya  dan  kaget,  ia  tidak  menemukan  tulisan  apapun.  Dinding  kamarnya  bersih  seperti  sedia  kala.  Lalu  ia  melanjutkan  belajarnya  dan  tertidur  di  meja  belajar.


***


            Seminggu  setelah  kejadian  itu,  Gunadi  masih  saja  dihantui  oleh  mimpi  tentang  orang  bernama  Gita  dan  Chandra.  Entah  apa  kaitan  dirinya  dan  kedua  orang  itu  sampai-sampai  ia  harus  terlibat  dalam  kasus  pembunuhan  gadis  cantik  bernama  Gita.  Terkadang  ia  melamun  di  kelas  dan  mengabaikan  pelajaran,  hanya  karna  perempuan  bernama  Gita,  yang  tak  pernah  ia  kenal  sebelumnya.
            Saat  jam  istirahat,  Gunadi  dan  Sandi  bergegas  ke  kantin,  hendak  membeli  bakso.  Saat  menunggu  pesanan  bakso,  mereka  mengobrol  tentang  keadaan  SMU  Penerus  Bangsa  pada  saat  puluhan  tahun  lalu.
“Gun,  tahu  tak  kau,  dulu  di  sekolah  ini  pernah  ada  pembunuhan!”  seru  Sandi.
“Serius  kau,  San?”  tanya  Gunadi  yang  matanya  langsung  terbelalak.
“Kau  tahu  aku,  kan,  aku  jarang  sekali  bercanda.  Aku serius,  makanya  kau  dengar  dulu  ceritaku  ini,  Gun.”
“Pembunuhan  ini  hanya  karena  masalah  sepele.  Katanya,  si  pembunuh  mendambakan  peringkat  tertinggi  di  sekolah,  tapi  tak  pernah  diraih  oleh  orang  itu.  Sampai-sampai  ia  membunuh  bintang  kelas  yang  katanya  juga  kembang  desa  waktu  itu,  Gun.”  Jelas  Sandi.
            Mendengar  cerita  Sandi,  Gunadi  langsung  kaget.  Apa  yang  diceritakan  oleh  Sandi  sama  persis  dengan  apa  yang  ada  di  mimpinya.  Mungkinkah  ini  hanya  kebetulan?  Atau  memang  kenyataan  di  masa  lalu?  Pertanyaan  itulah  yang  kali  ini  berkecamuk  di  dalam  pikirannya.  Ia  hanya  bisa  terdiam,  merenungi  mimpi  tentang  Chandra  dan  Gita  yang  sudah  seminggu  ini  menjadi  bunga  tidurnya.
“Dan  katanya,  Gun,  itu  si  pembunuh  ada  penyakit  jiwa  juga,  jadi  tak  heranlah,  kalau  dia  membunuh  gadis  desa  itu  dengan  cara  mencekik.” Tambah Sandi.
            Kemudian  pesanan  bakso  mereka  datang.  Sambil  melahap  baksonya,  Gunadi  langsung  menceritakan  apa  yang  mengganggu  pikirannya  selama  seminggu  ini  pada  Sandi.  Sandipun  kaget  mendengar  penjelasan  Gunadi  yang  sama  persis  dengan  apa  yang  ia  ceritakan  pada  Gunadi  sebelumnya.
            Setelah  mendengar  keluh  kesah  Gunadi  mengenai  mimpi  tentang  Chandra  dan  Gita,  mereka  kembali  ke  kelas.  Saat  itu  Santi  mengembalikan  buku  catatan  matematika  milik  Gunadi,  lalu  saat  ia   dengan  asal  membuka  lembar  buku  paling  belakang,  Gunadi,  Sandi  dan  Santi  melihat  tulisan  dengan  tinta  darah  bertuliskan  “Tolong  saya,  Gun..  selamatkan  raga  saya  di  sumur.”  Mereka  bertiga  sontak  kaget  dan  melempar  buku  itu  ke  lantai.
            Santi  keheranan  dengan  apa  yang  sedang  terjadi.  Ia  kemudian  mendengar  cerita  dari  saudara  kembarnya  dan  Gunadi.  Setelah  mengerti  tentang  apa  yang  mengakibatkan  munculnya  tulisan  darah  tersebut,  mereka  bertiga  memutuskan  untuk  memecahkan  masalah  ini.  Mereka  hendak  membuat  arwah  Gita  tenang  di  alam  sana.


***


           Hari  minggu  siang,  Gunadi,  Sandi  dan  Santi  memutuskan  untuk  pergi  ke  sumur  tua  yang  berlokasi  dekat  sekolah  mereka,  SMU  Penerus  Bangsa.  Suasana  sekitar  sumur  itu  agak  mencekam,  mengingat  daerah  ini  tak  pernah  dikunjungi  oleh  siapapun.  Ditambah  dengan  adanya  pohon-pohon  besar  di  sekitar  sumur  tua  tersebut  yang  membuat  orang-orang  segan  untuk  menghampiri  sumur  itu.
“Yakin  kita  ke  sini,  San,  Gun?”  tanya  Santi  yang  sepertinya  mulai  ketakutan.
“Yakin,  lah!”  Jawab  Gunadi.
“Kenapa,  San?  Kau  takut,  hey?  Apalah  gunanya  kembaranmu  ini  kalau  kau  sedang  ketakutan,  wahai  Santi?”  tanya  Sandi  pada  saudara  kembarnya.
“Takut.  Di  sini  suasanyanya  lebih  mencekam  dari  tempat  yang  pernah  aku  datangi  sebelumnya,  San!”  seru  Santi.
“Tak  perlu  takut,  San.  Kau  tak  sendirian,  kan?  Kau  aman  di  sini,  kalau  ketakutan  kau  bisa  berlindung  di  ketiakku,  San!”  Tawar  Sandi  pada  Santi.
            Kemudian  mereka  menghampiri  sumur  tua  itu  dengan  penuh  rasa  takut.  Saat  menengok  ke  arah  dasar  sumur,  mereka  kaget  dengan  adanya  badan  manusia  yang  berlumuran  darah  terletak  di  dasar  sumur  tua  itu.  Mereka  tak  mengerti  cara  mengangkat  jasad  tersebut.  Lalu,  mereka  menelepon  kantor  polisi  terdekat  agar  kasus  ini  ditangani  oleh  pihak  yang  berwajib  saja.
            Tak  lama  setelah  itu,  dua  buah  mobil  polisi  dan  satu  buah  mobil  ambulance  datang  ke  lokasi  penemuan  jasad  yang  diduga  adalah  jasad  milik  Gita,  perempuan  yang  dibunuh  oleh  Chandra  tersebut.  Mereka  lalu  menenangkan  diri  mereka  di  kedai  susu  dekat  SMU  Penerus  Bangsa  yang  tetap  buka  pada  hari  Minggu.


***


            Beberapa  hari  setelah  penyelidikan,  jasad  Gita  akhirnya  dikuburkan  di  tempat  pemakaman  umum  setempat.  Gunadi,  Sandi  dan  Santipun  mengucapkan  terima  kasih  pada  polisi  dan  tenaga  medis  setempat  yang  membantu  mereka  menyelidiki  kasus  pembunuhan  tersebut.  Gunadipun  sudah  tak diganggu  oleh  mimpi  menyeramkan  mengenai  Gita  dan  Chandra  lagi,  kiranya  mungkin  arwah  Gita  sudah  tenang.
            Mereka  bertiga  lalu  pergi  ke  kedai  susu  dekat  tempat  mereka  bersekolah  saat  ini,  sebagai  perayaan  atas  berhasilnya  mereka  menyelamatkan  jasad  siswi  yang  telah  berada  di  dasar  sumur  selama  berpuluh-puluh  tahun  lamanya.
“Gun,  gimana?  Kau  lega  sekarang,  kan?  Tak  diganggu  mimpi  seram  itu  lagi,  kan?”  tanya  Sandi  yang  memastikan  bahwa  Gunadi  sudah  benar-benar  tak  diganggu  oleh  mimpi  itu.
“Tenang,  San,  aku  sudah  tak  diganggu  lagi.  Jadi  kau  tak  perlu  khawatir.”  Jawab  Gunadi.
            Tak  lama  kemudian,  handphone  milik  Gunadi  berdering,  tanda  ada  pesan  masuk.  Saat  dibuka,  itu  berasal  dari  nomor  yang  tak  ia  kenali.  Awalnya,  ia  kaget  ketika  baru  membuka  pesan  itu.  Kemudian,  ia  langsung  memberikan  handphonenya  agar  pesan  tersebut  dibaca  oleh  Santi  dan  Sandi.
“Apa  isinya,  Gun?”  tanya  Santi.
“Kau  baca  dulu  sajalah,  San.”  Jawab  Gunadi.
            Sepasang  saudara  kembar  itu  kaget  setelah  membaca  pesan  di  handphone  milik  Gunadi.  Rupanya,  itu  bertuliskan  “Terima  kasih,  Gun.  Saya  sudah  tenang.  Saya  tak  tahu  dengan  apa  saya  membalas  jasa  dan  keberanianmu,  serta  teman-temanmu.  Sekali  lagi  terima  kasih,  Gun.”.  Mungkin  anggapan  bahwa  Gunadi  sudah  tidak  diganggu  lagi  oleh  Gita  tidak  sepenuhnya  betul,  karena  ia  masih  mendapat  pesan  yang  diduga  dari  Gita.  Namun,  setelah  hari  itu,  Gunadi  benar-benar  tak  diganggu  oleh  siapapun,  tentunya  kecuali  oleh  cara  delivery  materi  Basa  Sunda  oleh  Pak  Timbang  yang  berantakan  itu.

 


1 : Lirik lagu The Beginning, dinyanyikan oleh band One OK Rock
Ps: Ini sebenernya tugas akhir Bahasa Indonesia kelas 12 semester 1, dan guru gue ngelarang pake bahasa gue-lo, makanya agak aneh ya pake aku-kau. Hahaha!

Tuesday, January 19, 2016

I Feel Like Being in Love with the Assholes

Hi, fellas! It’s been very long time that I haven’t written in this blog since my last post which had been published in August 2014. I really miss writing though, but you know what, I hadn’t gotten any idea what to write in my “day off”.
Well, this post is titled I Feel Like Being in Love with the Assholes, can u just guess, why am I using that sentence to be a title for my 3rd post? Hmm, to answer that question, let me share a “damn sad story” of my friends first.

I’m in my final year of High School, which means that few months later I’m not gonna be High School student anymore. I can be anything I want to be when I passed my Final Exam, such as going off to college, looking for job, or only staying at home by doing nothing and being a part of useless people. Only me can decide what I’m gonna do next. But, to pass the Final Exam, I’ve got to study hard and do so many assignments which were given by those people who are called Teachers. Unfortunately, I had no willing to do all of those requirements. I’m lazy, feeling like I don’t care at anything (including myself!), and all I’ve been doing are sleep (included sleep in classes!), eat so many foods, listen to music and radio, and watch TV. I didn’t touch any of books at night anymore since I was been in my 12th grade.

Sometimes, I wonder what makes me changed my nice habit into the bad ones, I also often ask to myself, “Where is the old me?, a good girl who always reads school lessons, gets good grades and likes to improve her skill? I’ve lost it all!” I feel like I’m unmotivated, lost the real myself, and the worst is… I feel like I’m in love with assholes! Do you know the word “assholes” refers to? Yeah, it refers to bad habits I’ve been doing. I really can’t over it instead I got over my true self. Sounds like demons in my head often say “this is not you, babe. This is us who are running your head now.” or “the real you is on vacation and she’s been being bored with her life here, babe.”

It really makes me frustrated. I know it’s weird, I can solve my friends’ problems but I can’t solve any of mine. Many people said that only you can understand yourself like no one else ever could, but in reality I can’t understand me. I really believe that something has gone wrong with me. Whether I don’t wanna continue my study nor am I just being super-lazy? Ah, I hope time will answer my question…

I feel like that I don’t have to type the rest of the story bcos, in the end we will find out that the story came from unmotivated and lazy people. Who wants to be like them? And the thing is, what should we do to avoid that Assholes?

Now I wanna give you some ways to avoid those habits. To be honest, these came instantly from my mind. Well I just hope that these may be useful for y’all..

1.       Decide what are you gonna do after you left High School
It might be so important for you. If you really want a bright future, then decide what you gonna do!

2.       Study hard from now!
Final Exam might be started months to go, but if you use this “learning style” months before the Exam begun, you won’t face the difficulties of doing Final Exam.

3.       Find info about colleges as much as you can!
If you wanted to continue your study by going off to college, you should find any info about college. Started from the faculties, departments, fees, learning system, college life, organizations, scholarships, dorms, and anything you need to know so you won’t be so “blind” about college. You can google it easily or you can ask your friends who have left High School a year or two years before you.

4.       Limit your day-outs!
As teenagers, we like to make some day outs with our friends, don’t we? Actually it’s good for us so that our mind won’t be stressed out. But if we make too much day outs, it won’t be good for us bcos it’s not impossible that we would face the difficulties on preparing for Final Exam.

5.       Pray to God
It’s really-really important! Beside keep doing our best, we still have to pray to God, reciting Holy Quran, and hope for the best every day. We are created by God, so we have to show our thankful bcos we are already given a chance to live our life until now by Him.


Well, hopefully my tips can help you to keep you stay away from those Assholes. Btw, I’m always able to receive your suggestions bcos I’m actually not a good writer. I only wanna share you something good in this blog. You can contact me via Twitter and Facebook. Have a good day! xx 

Ads Inside Post